SUSU KEDELAI

Awet Muda Berkat Buah dan Susu Kedelai

MASYARAKAT boleh merasa terombang-ambing dengan segala
teori ahli gizi akan pentingnya sarapan pagi. Tetapi,
bagi Dr. Sukarliono, dokter yang kini aktif
mengembangkan cara-cara penyembuhan alami ini, sarapan
dengan porsi berat hanya akan menyebabkan badan lemas
dan mengantuk.
Melalui uji klinis yang dilakukannya, Dr. Karli
panggilan akrabnya memiliki standar pola makan sendiri
berdasarkan konsep Nature Healing (penyembuhan alami).
Anjuran ini disampaikannya di depan ratusan staf
pengajar dan pegawai Institut Pertanian Bogor (IPB),
pada Ceramah Umum "Hidup Sehat Alami", di Kampus IPB
Darmaga, Bogor.
Karli menjelaskan, pada pagi hari, tubuh manusia
melakukan pembersihan atau detoksifikasi, sehingga
asupan (intake) yang masuk cukup dengan sayur, susu
kedelai atau kacang hijau. Untuk makan siang, kita
dapat mengonsumsi makanan pokok (nasi), sepiring sayur
dan lauk/protein sebanyak 15 gram. Begitu pula saat
makan malam. Hanya porsi nasi dikurangi dan lauk
ditingkatkan menjadi 150 gram, sedangkan sayur tetap
sepiring.
Di malam hari, menurut alumni Universitas Airlangga
ini, tubuh manusia sedang mengalami tahap regenerasi
atau perbaikan, sehingga dianjurkan pula mengonsumsi
buah dan minum susu kedelai.
**
SUSU kedelai mendapatkan perhatian utama untuk
dijadikan asupan bagi tubuh. Menurut dokter yang sudah
tujuh tahun mendalami regenerasi sel ini mengatakan,
susu kedelai (yang tidak melewati proses rebus)
merupakan sumber asam amino esensial yang baik
dikonsumsi. "Asam amino yang tidak dapat disintesis
sendiri oleh tubuh memang dapat ditemukan juga pada
daging unggas dan ternak, namun jenis daging-dagingan
sulit dicerna dan akan meningkatkan pembusukan di usus
besar, sehingga menyebabkan bahan toksin akan menumpuk
dan akhirnya menghambat regenerasi sel," ujarnya.
Faktor lain yang disebut sebagai toksin atau racun
adalah stres yang timbul akibat tekanan pikiran,
kurang olah raga, pola makan yang tidak sehat dan
polusi udara. Berdasarkan landasan filosofi kedokteran
natural, Karli menyatakan, "Kita harus kembali ke
alam. Back to nature."
Sebagai dokter, pria kelahiran 22 April 1959 ini mulai
meninggalkan mazhab kedokteran Alopatik yang
berorientasikan pada gejala klinis, yang menyebabkan
kegagalan dunia kedokteran dalam menyembuhkan penyakit
degeneratif. "Supaya tetap sehat kuncinya adalah
dengan memacu regenerasi sel," tegasnya.
Salah satu upaya untuk memacu regenerasi sel adalah
dengan memperbesar porsi sayur sebesar 60%, buah 20%,
karbohidrat 10% dan protein 10%. Wejangannya yang
lain, kunyah makanan sesuai dengan perintah
Rasulullah, yaitu sampai lembut, hindari daging dan
gantikan dengan ikan, tempe, tahu, hindari zat aditif,
minum air 2 liter/hari, olah raga rutin, cukupi sel
dengan nutrisi esensial serta pembersihan usus (colon
cleansing).
Untuk memperoleh hasil yang diharapkan, pendekatan
yang dilakukan Dr. Karli tidak sekadar secara fisik.
Dia juga memadukannya dengan pendekatan mental dan
spiritual. Oleh sebab itu dia juga menyarankan untuk
terus berpikir positif, meditasi spiritual dan
refreshing.(djs/Humas IPB)***

Perbandingan antara susu sapi dengan kacang kedelai


Susu Kedelai: Menghambat Osteoporosis & Tidak
Berkolesterol..!
http://www.kompas.com/kesehatan/news/0210/31/220624.htm
Kamis, 31 Oktober 2002, 9:05 WIB
Jakarta, KCM

* Susu kedelai memiliki kadar protein dan
komposisi asam amino yang hampir sama dengan susu
sapi. Keunggulan lain susu kedelai dibandingkan susu
sapi adalah tidak mengandung kolesterol sama sekali.

Namun demikian, kandungan kolesterol pada susu
kedelai masih tergolong sangat rendah jika dibandingkan
bahan pangan hewani lainnya. Oleh karena itu tidak
perlu khawatir minum susu sapi.
Kandungan protein dalam susu kedelai dipengaruhi oleh
varietas kedelai, jumlah air yang ditambahkan, jangka
waktu dan kondisi penyimpanan, serta perlakuan panas.
Semakin banyak jumlah air yang digunakan untuk
mengencerkan susu maka akan semakin sedikit kadar
protein yang diperoleh. Kadar protein dalam susu
kedelai yang dibuat dengan perbandingan kedelai dan
air 1:8, 1:10, dan 1:15 berturut-turut adalah 3,6
persen, 3,2 persen dan 2,4 persen.
Susu kedelai yang dibuat dengan kadar protein 3 persen
mempunyai mutu gizi mendekati susu sapi. Pada anak
balita, meminum dua gelas susu kedelai sudah dapat
memenuhi 30 persen dari total kebutuhan proteinnya per
hari.
Karena kadar asam amino lisinnya yang tinggi, susu
kedelai dapat digunakan untuk meningkatkan nilai gizi
protein pada nasi dan makanan serealia lainnya, yang
pada umumnya rendah kadar lisinnya.
Mutu protein susu kedelai hampir sama dengan mutu
protein susu sapi. Protein eficiency ratio (PER) susu
kedelai adalah 2,3 sedangkan PER susu sapi adalah 2,5.
PER 2,3 artinya setiap gram protein yang dimakan akan
menghasilkan pertambahan berat badan sebesar 2,3 gram.
Dengan demikian, semakin tinggi nilai PER mencerminkan
semakin baik mutu protein tersebut.
Secara umum susu kedelai mengandung vitamin B1, B2 dan
niasin dalam jumlah yang setara dengan susu sapi atau
ASI, serta mengandung vitamin E dan K dalam jumlah
yang cukup banyak.
Namun, susu kedelai tidak mengandung vitamin B12 dan
kandungan mineralnya terutama kalsium lebih sedikit,
ketimbang susu sapi. Oleh karena itu, dianjurkan untuk
melakukan fortifikasi (penambahan) vitamin dan mineral
pada susu kedelai untuk mensejajarkan kualitasnya
dengan susu sapi.
Hal ini biasanya sudah dilakukan pada susu kedelai
yang diproduksi oleh industri besar, tetapi tentu saja
tidak dilakukan pada susu kedelai hasil industri rumah
tangga.
Menghambat Osteoporosis

* Osteoporosis atau keropos tulang dapat terjadi
pada pria maupun wanita. Namun wanita mempunyai
peluang untuk mengalaminya empat kali lebih besar
dibandingkan pria, khususnya bagi mereka yang telah
mengalami menopause (menurunnya produksi hormon
estrogen).

Pria yang telah mengalami andropause (menurunnya
hormon androgen) juga sangat rentan terhadap
osteoporosis.
Hormon estrogen antara lain mempunyai fungsi untuk
membantu penyerapan kalsium dari makanan yang
dikonsumsi sehari-hari. Apabila kadar hormon ini di
dalam tubuh berkurang, maka jumlah kalsium yang dapat
diserap dan disimpan pada tulang menjadi sangat
berkurang. Di lain pihak, kebutuhan tubuh akan kalsium
untuk berbagai aktivitas tetap setiap harinya.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, terpaksa cadangan
kalsium yang ada dalam tulang diambil sedikit demi
sedikit. Akibatnya perlahan tetapi pasti, cadangan
kalsium akan terus menipis sehingga massa tulang akan
berkurang, rapuh dan mudah patah.
Dewasa ini masalah menopause dapat ditunda dengan
terapi hormon estrogen (estrogen replacement therapy),
yang juga diharapkan dapat menghambat laju
osteoporosis. Yang terutama dianjurkan melakukan
terapi hormon estrogen, adalah mereka yang berhenti
menstruasi sebelum usia 40 tahun, atau mereka yang
menderita osteoporosis pada usia muda.
Sayangnya hormon estrogen ini dapat menimbulkan efek
samping, seperti: sakit kepala, perubahan perasaan
mendadak, merasa depresi dan ingin muntah. Dampak
negatif lain, yang dapat ditimbulkan, adalah kanker
payudara dan kanker rahim, terutama bagi mereka yang
mempunyai bakat untuk terserang kedua kanker tersebut.
Penelitian yang dilakukan oleh Nurses Health Study
menunjukkan, bahwa wanita yang menjalani terapi hormon
selama lima tahun atau lebih, kemungkinannya untuk
terkena kanker payudara adalah 30-70 persen dibanding
mereka yang tidak melakukan terapi.
Karena terapi hormon estrogen bisa berdampak negatif,
maka beberapa ahli dewasa ini mulai mencari bahan
pengganti estrogen yang aman untuk menghambat laju
osteoporosis.
Salah satu bahan pangan, yang saat ini menjadi pusat
perhatian dalam hubungannya dengan osteoporosis,
adalah kedelai. Hal ini disebabkan pada kedelai
terdapat senyawa alami mirip estrogen, yaitu yang
disebut fitoestrogen. Fitoestrogen telah terbukti
mampu menghambat osteoporosis.
Barangkali, karena senyawa inilah, yang menyebabkan
mengapa wanita Jepang yang gemar makan produk olahan
kedelai (seperti tahu, natto, susu kedelai, dll) usia
menopausenya tinggi dan jarang mengalami keluhan
pascamenopause.
Di Indonesia masalah menopause dan osteoporosis sudah
waktunya untuk mendapatkan perhatian yang serius,
karena pada tahun 2010 nanti jumlah wanita menopause
di Indonesia diperkirakan akan mencapai 35 juta orang.
Walupun sampai saat ini, belum ada data mengenai
kandungan fitoestrogen pada produk-produk olahan
kedelai di Indonesia, tetapi kenyataan di Jepang
tersebut dapat dijadikan petunjuk tentang manfaat
kacang kedelai untuk kesehatan. Oleh karena itu, tidak
ada salahnya, kalau budaya makan tempe, tahu, dan susu
kedelai lebih digalakkan lagi di Indonesia. @

Kebutuhan protein sehari sebanyak 30 % sudah dapat
terpenuhi hanya dengan 2 gelas susu kedelai. Oleh
karena itu kalau sekarang harga susu melambung tinggi
maka susu kedelai bisa menjadi pilihan alternatif
sebagai penggantinya.
Komposisi susu kedelai hampir sama dengan susu sapi.
Karena itu susu kedelai dapat digunakan sebagai
pengganti susu sapi. Susu ini baik dikonsumsi oleh
mereka yang alergi susu sapi, yaitu orang-orang yang
tidak punya atau kurang enzim laktase dalam saluran
pencernaannya, sehingga tidak mampu mencerna laktosa
dalam susu sapi.


Secara umum susu kedelai mempunyai kandungan vitamin
B2, B2 niasin, piridoksin, dan golongan vitamin B yang
tinggi. Vitamin lain yang terkandung dalam jumlah
cukup banyak ialah vitamin E dan K.
Ada dua jenis susu kedelai, cair dan bubuk. Susu
Kedelai cair lebih banyak dibuat dan diperdagangkan.
Susu kedalai dapat disajikan dalam bentuk murni,
artinya tanpa penambahan gula dan cita rasa baru.
Aroma susu kedelai memang agak langu (bunny flavor)
karena itu dapat ditambah gula atau flavor seperti
moka, pandan, vanili, cokelat, stroberi, dan
lain-lain. Penambahan gula biasanya sekitar 5 - 7%
dari berat susu. Bila penambahan kadar gula lebih dari
11% dapat menyebabkan cepat kenyang.
Seperti halnya susu sapi, susu kedelai juga dapat
dibuat menjadi susu asam. Kalau susu asam yang dibuat
dari susu sapi disebut yoghurt, maka susu asam dari
susu kedelai dinamakan soyghurt.

Comments