Mungkin ?

Sudah hampir 2 hari ini aku terjebak dalam kemacetan Jalan Raya.
Rasa-rasanya belum seberapa dibandingkan situasi dan kondisi di Jakarta. Apa yang aku alami hanya menggambarkan suasana hidup manusia dikotaku pada jam sibuk Pagi Hari. Karena aku harus datang lebih awal di kantor baruku maka aku harus rela merasakan nikmatnya berdesak desakan di Jalan Raya.

Aku lama lama baru menyadari bahwa sebab dari segala kemacetan dan perjuangan panjang lepas dari suasana mendegilkan ini adalah karena kurangnya rasa belas kasihan kita pada sesama. Agak janggal memang tapi benar begitulah adanya, kita terlalu asyik memikirkan bagaimana caranya lebih cepat paling cepat padahal sudah berangkat terlambat maunya asal sikat. Tapi kita disaat yang sama sudah lupa bahwa kita tidak - terlalu peduli dengan nasib dan perasaan serta hak orang orang lain yang kita serobot jalannya. Akh. Coba perhatikan apa yang ada didepanmu saat itu.
Rasakan perasaanmu yang terdalam, pastilah engkau akan sedih sendiri. Ternyata hanya seperti ini toh perilaku saudara saudara kita? Ternyata begini toh perilaku kita. Apa perdulimu ?

Begitulah nasib sebenarnya rakyat negeri ini. Dilindas kesempatan dan keinginan untuk saling salip dan mendahului, di kangkangi perilaku semena mena pada nasib orang lain, di hadapkan pada perasaan rela oleh tindakan orang lain yang tercela dan kemudian secara membabi-buta berbuat sama atau lebih kejam dari sebelumnya.

Kulihat Pak polisi bengong di bawah pohon kecil.
Mencari hidup kadang sederhana,
entahlah biar saja apa yang terjadi,
yang penting aku menyingkir saja disini adem.

Tiba tiba di sebuah perempatan tepat di depan Markas Besar sebuah pamong negara, ada berjajar jajar mobil tergeletak parkir sekenanya, toh ini jalan raya milik bersama jadi apa salahnya parkir ala kadarnya ? Ya ampun kalau saja semua aparat sebuah negeri ini berpikiran sama bahwa kalau aku alat negara maka aku boleh bebas melanggar sesukaku toh tak mungkin hukum menyentuhku karena aku seorang penegak hu - kum maka lalu apa jadinya para pelanggar hukum ? pasti jawabannya BAYAR..habis perkara ! Rusak sudah semua tatanan !
Biar saja akh , yang penting aku senang orang lain meradang silahkan saja tidak ada yang larang ???! Ow ow ow.... kasihan deh .

Semoga gejala ini cepat berlalu.
Kulihat ada seorang petugas sambil berteriak teriak tersenyum memperingatkan para penunggang motor untuk nyalakan lampu dan memperketat tali Helm nya. Tersenyum senang dan gembira.Sudah seharusnya penegak hukum berbuat macam dia ?! Tapi mungkin di negeri ini sudah tak mungkin ada ? bagaimana dengan di tempatmu ?
Kalau sudah diingatkan di perhatikan dan disampaikan dengan gembira masih saja sama perlakuannya dan suatu saat tertangkap razia jalan raya, maka jangan terus pikiranmu...sama semua, BAYAR..HABIS PERKARA .... itulah negeriku Indonesia, mungkin

Comments