Nasib kita hanya bisa ditentukan oleh keikhlasan

Perjuangan adalah sebuah ungkapan dan pelaksanaan kata-kata, semakin kita berusaha untuk maju berjuang  maka terlaksanalah berderet deret kata-kata berujud doa dan dzikirnya. Maju kita mencoba untuk melepaskan belenggu kekalahan kita pada penindasan seringkali berujung pada pertemuan dengan simpul simpul penindasan yang lain.
Pada jaman dahulu kakek dan nenekku katanya seorang pejuang, pembela tanah air, sampai sampai berusaha untuk mendapatkan santunan negara dan gelar pejuang legiun veteran republik ini, tapi apa yang di temuinya saat katanya sang pendiri - pendiri negara  sudah memproklamasikan negara tercinta ini, kakek nenekku bergelimang kemiskinan sama saja tertindas lagi menjadi gerombolan kere dibawah ketiak daokey , cukong cukong cina kaya dijaman itu. Aku masih ingat saat masih bocah di ajak ajak oleh kakekku menemui juragannya, wah bagaikan seorang raja, kakekku spt jongosnya mereka , munduk munduk jadi pegawai taat pada daokey nya... begitulah kata beliau, itu cukong kaya, pemilik banyak supir dan armada.

Selepas itu aku diceritain oleh ayah dan ibuku, alangkah menderitanya hidup mereka di jaman revolusi, semua serba susah dan kebencian pada pemerintah membuncah dimana mana, sampai sampai ayahku ikut berjuang memanggul kata kata , menjadi demonstrans berpeluh keringat, berselimutkan ketakutan apabila didatangi tentara. sepak terjang pejuang tahun 65an memang begitu, sembunyi tapi berani. melawan tapi dipenuhi rasa ketakutan.
Akhirnya gerbong pemerintahan order yang dikatakan lamapun akhirnya jatuh, bergantilah menjadi sebuar order dan rezim yang dikatakan baru. tapi apa lah lacur, rezim ini ada pranata baru penuh korup, nepotism dan collusion, serba materialistis menumpuk dan bermegah megah kekayaan untuk diri mereka sendiri kroni kroni , keluarga dan kelompoknya sendiri, kelompok lain adalah marjinal dan terpinggirkan.

Matilah pula sampai mampus pemimpinnya setelah lebih dari 32 tahun berkuasa, sebuah pengharapan baru yang penuh dengan semangat dan perubahan, setelah masa pengekangan yang lama , tapi disinilah awal dan pangkal mula kebobrokan order rezim sebelumnya menyebar bagai virus yang meraja lela, semua orang tidak terkecuali tanpa pandang bulu nekat mencoba peruntungan jadi penguasa dan ujung ujungnya koropsi juga. Berakhir pulalah masa masa indah program Penataran P4 - Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila. Negeri ini seakan mampus melupakan apa itu pancasila. begitulah kemerdekaan yang tidak dilandasi oleh rasa Ikhlas dan tawakal ujung ujungnya hanya untuk kemulyaan diri sendiri orang perorang dan kelompok keluarga serta golongannya saja.

Tapi sudahlah biar, seburuk buruknya kondisi sosial masyarakat, sebejat bejatnya tingkah laku manusia yang sudah lupa akan kodrat dan kesementaraan hidupnya, Insya ALLOH, ALLOH Swt mboten nate sare, selalu saja ALLOH menugaskan manusia manusia pilihanNYA untuk senantiasa mengajak dan berbondong bondong kembali ke jalan yang benar, Ikhlas , berkorban, berjuang dan berbakti demi Nusa Bangsa dan Negara tercinta Indonesia.

Bagaimana sebuah perjuangan membebaskan diri yang seharusnya benar benar bebas, harus ketemu dengan dorongan keikhlasan ? Apakah benar bahwa prinsip keikhlasan bisa memacu diri kita pribadi dan sebanyak banyaknya orang orang disekitar kita untuk berjalan menuju ke arah kebaikan?Cobalah pada dirimu sendiri! Mulailah pada dirimu, ajaklah keluargamu dan bergabunglah dengan gerombolan keikhlasan yang lain untuk serta merta dan senantiasa menghambur hamburkan keikhlasan ! Agar virus kebaikan berupa Ikhlas ini cepat menyebar menular kemana mana .

Apalah artinya kehebatanmu saat engkau tidak lagi memiliki perasaan. Apa jadinya dengan dirimu saat engkau merasakan penderitaan yang sama dengan apa yang dinikmati oleh saudara saudaramu sebangsa dan setanah air , sedangkan engkau asyik bergelimang dan berfoya foya pesta pora kekayaan dan kemaksiatan ?
Aku tidak tahu apa yang sedang engkau rasakan tetapi pasti dalam hati kecilmu tidak akan rela melihat segala yang sedemikian dihambur hamburkan di boros boroskan , sedangkan engkau keasyikan sendiri dengan cucuran keringat darah perjuanganmu.

Itulah namanya penindasan,
Setiap kali selalu lahir dimana mana
Menindas dan melahirkan penindas penindas baru
Yang dahulu tertindas, sekarang berevolusi jadi penindas baru
.....cobalah merasa malu

Comments